Memang kehidupan ini terus berlanjut dan akan berlanjut dengan atau tanpa diriku tapi menorehkan beberapa kejutan dalam kehidupan ini ....mungkin bermanfaat buatku atau buat siapa saja
Monday, 30 November 2009
cinta (tak bersyarat tanpa berharap) hanya duduk manis mendengar .....Menentukan CInta (bag4)
Perlahan dia mulai bergerak, tapi tak banyak. Hanya satu langkah. Diam kembali memperhatikanku. Kali ini lebih mendetail. Bagaikan menggunakan alat ukur, dia mulai seperti mengukur dan menghitung diriku. Aku tak mengerti apa artinya. Tapi, tetap saja dia melakukannya. Tanpa peduli dia tetap memperhatikanku. Mungkin lebih tepatnya kali ini mengamatiku.
Hah? Dia tidak berhenti sampai disana. Haaaaaaaaaaaa.......
Berhenti....hentikan itu....Aku tidak suka...
Akhhhhhhhhh......aku tak mengerti untuk apa itu.............
Hentikan sekarang juga............................................
Diamlah disana....Aku sedang melakukan sesuatu untukmu...Tenang saja. Aku tidak akan melukaimu
Percaya saja...Apa yang sedang kau pikirkan tentang apa yang kau lakukan.Apakah akan menuju sebuah kenestapaan untukmu? Atau kau saja yang mengharapkan sesuatu.
Duduklah diam disana. Dengarkan aku.... Dan lihat bagaimana cinta itu melakukan hal yang lebih besar dari apa yang kau harapkan...
Thursday, 22 October 2009
Menentukan cinta (bagian 2)
“Akh….aku benci dia hari ini. Kenapa dia tak pernah memperhatikanku. Bahkan untuk menghubungikupun tidak. Ah…………..”. Bagian dari “hitam”nya cinta jangan pernah kau lupakan. Sebenarnya bukan hitam, tapi lembaran itu, sulit untuk kucarikan sebuah kata yang memang tepat mewakilinya. Bagian ini tetap ada, walau sebagaimana hebatnya dirimu untuk merasakan indahnya sebuah penentuan cinta itu.
Sakit hati, cemburu, merasa tidak dihargai mungkin ini hanya sebagian kecil dari bagaiman cinta itu terekspresi dengan atau tanpa sadar. Sesuatu yang kontradiksi, tapi seolah-olah dia menyempurnakan. Tapi apa memang itu sebuah proses dalam menyempurnakannya?
…………………………………………………………………………………………………………………
Sambil berpikir dan mencoba merasakan apa pahitnya cinta itu (sekarang aku menukar hitam itu dengan pahit…apa iya cocok?), mungkin kau pernah merasakan beberapa. Tapi apakah itu seolah-olah merusakkan semangat untuk menentukan cintamu? Penentuannya tidak semata-mata berakhir saat hitam pahit itu bercampur sehingga kau tidak dapat memisahkan apa itu hitam dan apa itu pahit. Menentukan antara baik dan buruk itu gampang. Tapi, apakah kau sanggup menentukan di saat pilihan itu hanya ada buruk dan buruk atau baik dan baik.
Proses menentukan itu panjang. Tarik nafas sejenak dan lakukan kembali pengembaraanmu…
Sedang menarik nafas tapi seolah akan menghembuskannya nanti saja,
Sunday, 18 October 2009
ditopang
lenyap serta merta
dan beban yang kupikul
tak jatuh segera
kendati demikian
bertambah dayaku
sebab pengasihanNya
menopang hidupku
Saturday, 10 October 2009
kemalangan di malang sampai "malang-malang" sambil makan baso malang
Aku mendapatkan kosa kata baru mulai Kamis, 8 September 2009 yang lalu. "Rerute". Aku tidak terlalu suka kata itu, tapi gara-gara itu aku harus menambah 2.5 jam perjalananku ke Malang.
Harusnya aku langsung berangkat dari Jakarta langsung ke Malang. TApi karena bandara di Malang sedang rusak (force majeur..bener ga menuliskannya :) ), aku harus terbang ke Surabaya. Trus melanjutkan perjalanan melalui darat ke Malang.
Nah, rerute itu artinya berpindah jalur penerbangan.
Sungguh suatu hal yang diluar dugaan. Memang semuanya ada dalam genggaman TUhan dan aku bersyukur bisa melihat dan merasakan semua itu. Tapi menikmatinya? Nanti dulu.
.......................................
Dengan segala kemarahan yang meluap dan dengan sedikit menahan kantuk, aku harus melewati hari pertamaku menikmati si "rerute" itu di hari Kamis. Bagaimana tidak marah dan kesal, aku tidak dikabari dan tidak ada kompensasi. Sebenarnya sih ga marah-marah amat. Hanya ingin mengetahui apakah prosedural GAruda bisa memuaskan penumpang yang seperti saya. Karena saking kesel bercampur iseng, saya marah beneran...hehe...piss mas CS GAruda :)
JIka saya pulang tanggal 9 hari Jumat, aku bisa terbang langsung ke Jakarta. Tapi karena agendaku pulang tanggal 10, alhasil aku harus menikmati si "rerute" lagi.
Trima kasih buat pelajaran 3 hari ini.
Judulnya seh banyak kata "malang", tapi di atas semuanya aku bisa belajar.
Klo dari dulu teman-teman sekolah dan kampus selalu protes. "Kita belajar teori saja, mana prakteknya?". Kali ini aku belajar teori sekalian praktek dalam suatu waktu yang bersamaan.
Luar biassssssssssaaaaaaaaaaaaaaaa......
10092009
surabaya sehabis turun dari bis dari Malang,
Tuesday, 29 September 2009
Menentukan cinta (Bagian 1)
Begitu banyak titik dan anak tangga yang harus dilalui. Tapi dia tekun untuk melewatinya. Apa yang membuat dia tekun untuk melewatinya? Mungkin karena dia menikmati setiap proses yang ada. Dia merasakan semua itu ada manfaatnya dan kesemuanya itu dilakukan karena dia ingin mencapai sesuatu.
Tapi, jangan pernah menyalakan api yang tak ingin kau padamkan. Jangan pernah membakar cinta yang tak ingin kau inginkan. Mencintai sesuatu adalah proses pilihan. Saat kau menyatakan “iya”, saat itulah kau menentukan cinta. Apakah ini harus kau perjuangkan atau kau hentikan saat itu juga. Banyak hal yang membuat seseorang lemah akan godaan cinta. Merasa tak ingin komunikasi berubah, tak ingin kehilangan sosok teman, tak ingin kehilangan bantuan yang selalu ada di saat dia butuh, tak ingin-tak ingin yang lain yang sudah dinikmati bersama.
Kesemuanya itu proses menentukan. Cinta yang ditentukan adalah cinta yang tak pernah buta. Dia bisa melihat, menyadari, mengevaluasi diri sendiri, menyatakan dan berani mengungkapkan sesuatu. Sudahkah kau tentukan cintamu?
Yang takut menentukan cintaku sendiri,
Sunday, 27 September 2009
menentukan cinta
beuh....sok cinta-cintaan \...mgkn karena akhir-akhir ini aku sering dikagetkan dan merasakan terpaan berita tak benar tentang status hubunganku dengan perempuan.
================================================================================
Awalnya mungkin hanya melihat saja. Kemudian mungkin tertarik. Lalu penasaran. Kemudian apa lagi yah?....
Wednesday, 16 September 2009
banyak hal yang bisa dipelajari dari menolong
Hari ini aku senang bisa membantu beberapa orang. Semoga ini bisa membuatku untuk tetap peka terhadap lingkungan dan mau meluangkan waktu untuk menolong orang.
Pagi ini aku ke bandara. Ingin pergi ke Jogjakarta. Aku melihat ada seorang bapak yang baru pertama kali pulang kampung ke Medan dengan naik pesawat. Dari berbagai carannya aku bisa menyimpulkan kalau dia sedang kebingungan. Aku memberanikan diri untuk mendatangi dia dan mencoba berkenalan. Karena dia dengan logat bataknya yang kental, maka aku memperkenalkan diri terlebih dahulu. Akhirnya aku menghantarkannya ke pintu A3. Karena dia tidak tahu dimana pintu A3. Aku bersyukur bisa membantu orang itu.
Sesampainya di pesawat, aku harus mengalah untuk seorang anak karena dia ingin duduk di t4 dudukk. Ah....tak apalah...
Di Bandara Adi Sucipto, aku lagi ngantri pipis. Ternyata ada datang dan dengan ccelingak-celiknguk, dia mencoba pipis di toilet yang t4 pipis dewasa. Memang seh bandara ini tidak menyediakan yang lebih pendek untuk anak-anak. Setelah beberapa kali dia mencoba, ternyata tidak bisa juga.
Akhirnya aku menggendongnya dan kembali bersyukur, aku bisa menikmati ini semua
16092009
Jogja
Wednesday, 19 August 2009
in my city in my birthday and in my mom's prayer
salah satu alasan dari banyak alasan itu mungkin karena harapan yang menjadi bulat. Harapan yang menjadi kenyataan. Suatu titik dimana harapan itu sirna dan berubah menjadi sebuah pengalaman yang sangat menyemangatiku untuk terus berlari di peringatan hari lahirku ini.
Aku berada di kota kelahiranku. Itu sebuah anugrah yang bisa kurasakan di hari ini. Bukan sekedar itu saja. Aku bertemu dengan orang yang melahirkanku juga. Apakah berhenti sampai di batas itu? Belum...Tuhan masih menganugrahiku sebuah doa yang indah dari bibir perempuan pekerja keras yang melahirkanku itu.
Sungguh luar biasa pengalaman itu. Walau air mata mengalir malu-malu melalui sudut matanya, tapi terasa dalam menusuk telinga dan jiwaku... Sungguh pengalaman yang mengingatkanku akan setiap alasan kenapa aku harus lahir di muka bumi ini.
Doa itu terasa melingkupiku dengan setiap lirihan kata yang terungkap. Sungguh...benar sungguh itu anugrah..
medan, 18081983 - 18082009
Friday, 14 August 2009
singgasana singgasini
Dalam pemahamanku tentang kalkulus, integral itu digunakan untuk mencari luas suatu susunan dimensi dua yang tidak beraturan. Ini seh definisiku sendiri. Jadi bidang itu (yang ingin dihitung luasnya) dimodelkan dalam formulasi matematika. Dan formulasi itulah yang akan diintegralkan nantinya dalam selang tertentu untuk mendapatkan luas. Tapi, apa bagian dariintegral itu sendiri?
Pada hakekatnya, integral itu seakan-akan mempartisi bidang tadi menjadi bagian-bagian yang paling kecil kemudian disatukan kembali.
Proses penyatuan itulah yang menjadi keunikannya. Sesuatu yang susah untuk didefinisikan tapi mampu untuk disatukan.
Ini yang menarik bagiku tentang integral. Dan dunia sekarang, dia sudah terintegrasi. Disatukan oleh banyak hal. Ada ide, pemikiran, letak, ruang, kesempatan bahkan yang sedang kualami sekarang, dunia diintegralkan oleh alat transportasi.
Pesawat terbang contohnya.
Seakan dunia ini menjadi satu kesatuan. Dimanapun akan lebih mudah bertemu jika ada alat transportasi.
Dunia yang terintegrasi apakan semuanya dapat didefinisikan?
ujung pandang, 14082009
Thursday, 30 July 2009
mumpung
kata ini banyak sekali digunakan oleh orang-orang yang lagi berada di atas angin. Mungkin dia lagi tenar, atau lagi on high, atau lagi masa-masa emas atau di masa-masa produktif.
Aku mengartikan mumpung itu "selagi bisa".
Selagi bisa begini, mending begitu dilakuin juga.
Mumpung memang kata-kata yang cenderung negatif. Apalagi klo dirangkaikan dengan kata "aji". Klo aji mumpung mah ini biasanya artis-artis yang lagi tenar.
Walau terkesan negatif, aku dapat suatu hal ttg mumpung ini.
Tentang memanfaatkan waktu saat-saat senggang. Kalau biasanya mumpung itu dirangkaian dalam jalur kereta yang baik, bagaimana halnya jika mumpung itu dalam rangkaian gerbong kereta buruk?
Misalnya sedang menunggu. Khan kata orang menunggu itu tidak menyenangkan. Apakah pernah kita pakai kata mumpung? Biasanya untuk menunggu, dipakai kata "membunuh" sepi. Padahal esensinya sama saja...
Beranikah kau untuk memakai MUMPUNG dalam rangkaian negatif?
Mumpung lagi menunggu, aku harus melakukan sesuatu yang baik..
denpasar, 30 Juli 2009
Mumpung sedang menunggu
Wednesday, 17 June 2009
menjadi orang yg mengecewakan
sering sekali kudengar
bahkan berulang kali dinyatakan untukku
manusia memang mengecewakan...
dia, dia dan dia berkata klo dia kecewa denganku
memang pria yang mengecewakan
Monday, 15 June 2009
saat semuanya
batas-batas yang sudah ada menjadi semakin sempit
keterbatasan dalam gerak, kebebasan dalam bertindak
maupun keliaran untuk menggerakkan tangan
sungguh terkungkung
..............................................
lepaskan setiap rantai yang menjerat hatimu
biarkan asap yang menutupi matamu tertiup oleh angin penyuci itu
berharaplah agar tak kau dipenjara oleh perasaan itu
karena itu dapat menggenggammu erat
sampai kau tak bisa merasakan seperti apa berpikir jernih
Friday, 12 June 2009
akhir-akhir ini
Pertanyaan yang membuahkan pertanyaan dan akan beranakan pertanyaan juga. Entah sampai kapan aku akan mempaertahankan pertanyaan itu selalu menghantuiku. Memang aku bukan tak ingin mau tahu jawaban dari pertanyaan itu. Tapi memang aku cenderung untuk membawa pertanyaan itu pada sebuah hakikatnya. Pertanyaan yang tak ingin kujawab permasalahannya karena memang dia bukan untuk kuselesaikan dalam waktu dekat ini.
Aku tahu kenapa, tapi aku lebih memilih untuk tidak mau mencari tahu apa jawabnnya. Entah sampai kapan, tapi yang pasti dia punya saat kapan harus dipecahkan..
di malam penuh pertanyaan dalam sebuah ambang pertanyaan,
Friday, 5 June 2009
Ingin ku...
Uuhhhh… meski terlihat perkasa secara fisik,
Tapi untuk menghancurkan sebuah perasaan sungguh butuh waktu hingga ku tak berpusara lagi.
mm.. kenapa akhir2 ini helaan nafas menjadi teman bicaraku?
Seandainya...
Aku lelah..
Semakin lama aku merasa semua membuatku GILA!
Aneh..aku merasa aneh!!
Semangatku hilang! Sunggupun aku bingung!
Ya..sampai kinipun belum kutemukan penyebabnya.
AKU MAU SEMUANYA INI BERAKHIR !!
Meskipun aku TAK MENGINGINKANNYA.......
dari teman,
tujuh atau delapan

tak terasa memang kami sudah lama tidak bertemu. sejak kami sudah tidak mampu untuk membuktikan setiap kata yang selalu kami anggap bener.memang itu bagian hitam dari kehidupan kami.
tak menyangka kalau setiap apa yang sudah kami rencanakan dengan detail, dengan penuh percaya diri, dengan rasa tak akan ada yang dapat menghalangi tiba-tiba sirna dipotong oleh Dia yang berkuasa...
Dia hapus semua kesenangan itu...Dia hancurkan semua rasa percaya diri ini...
tidak dalam hitungan tahun, bulan bahkan minggu. Tapi dalam hitungan detik atau bahkan dalam skala yang lebih kecil dari pada itu....
Kecewa...Pupus...bahkan terjatuh...
semenjak itu kami tidak pernah bertemu...berkomunikasipun tidak...
dia pergi mengerjakan hal yang lain yang tak pernah dia lakukan dan aku pun pergi melakukan dan mengejar harapan yang masih Dia anugrahkan buatku...
Hingga tiba disini, di tempat yang kami berduapun tidak pernah menduga dan tidak pernah membicarakan tentang kota ini....
kami bertemu disini, bukan untuk membicarakan tentang keinginan-keinginan kami dulu yang tidak pernah tercapai...Tapi, bercerita kemana, apa dan bagaimana kami bisa menjalani dan melewati semua kegagalan dan peringatan itu...
Walau semalam, tapi kami berdua merasa pertemuan ini cukup berarti...Memberi semangat dan bertekad untuk sesuatu yang kami akan terus gapai...
samarinda,
Wednesday, 27 May 2009
for the girl who always whispering me with her special nick
mungkin juga sudah bereaksi dengan cepat bersama aliran darah...hehehe...
senang punya teman baru dan temen yang selalu memanggilku dengan panggilan yang tidak aku senangi (pada awalnya)
tp klo dia yang manggil, terasa seru aja:)
aku menikmati panggilan itu dan beberapa temanku juga akhirnya memanggilku dengan panggilan itu (walau ga tau itu artinya ngeledek atau menghina). Yang pasti aku asyik-asyik aja....asal dia ga nyenggol gw....(halah)
panggilan memang terkadang lebih diingat daripada nama
karena panggilan terkadang mengungkapkan sesuatu yang ada di pikiran si pencetus panggilan.
untuk temanku ini, aku senang kau memanggilku seperti itu. walau kau tak tahu klo maknanya itu dan panggilan itu selalu kuharamkan jika orang lain yang memanggilku, tp dari dalam hati, terkadang aku bangga jika kau memanggilku sperti itu
memang kesannya gampangan tapi itu selalu membuatku terpanggil untuk menjadi sesuatu yang bisa diandalkan dan dipercaya...
trima kasih, temanku
Wednesday, 6 May 2009
i love you for sentimental reason
hanya brpikir kalau memang ada ruang yang sangat luas di hati manusia tapi tak seorangpun bisa mengganggunya.
ruangan itu sangat dekat dengan hal-hal yang membuatmu tertawa (atau lebih tepat tersenyum sendirian), kadang hal yang selalu membuatmu untuk bersemangat atau bahkan merasa kehilangan semangat sama sekali....
ruangan ini juga sebenarnya sangat tebal, tapi jika sekali terobek, alangkah sulit diobati
.................................................
akh, ini lagi menulis apa yh?
semakin kau ingin menggali sesuatu yang ingin kau tutupi, ternyata semakin ruangan itu mendapatkan kekuata utk semakin tebal dan kuat
sentimental?tak taulah apa artinya
-
Wednesday, 22 April 2009
Aku ini bodoh ….
Semuanya berjalan dengan baik. Semuanya disini dalam konteks apa-apa yang aku kerjakan. Multitasking dan Koornya berjalan dengan baik. Tapi tidak dengan dinamika timnya.
Kepanitiaan kami dibentuk kurang lebih 2 bulan. Tapi sampai kemarinpun masih ada yang saling menjatuhkan satu dengan yang lain. Relasi kerjanya buruk sekali. Ada yang memaksa untuk melakukan ini itu, ada yang tiba-tiba memutuskan tidak ingin membantu lagi, ada juga yang hanya menyimpan setiap kekesalannya dalam hatinya sendiri. Dan sampai semalampun masih belum berubah. Sungguh sangat kusayangkan.
”Aku ini bodoh”. Begitu temanku berucap bereaksi untuk perselisihan internal panitia ini. ”Aku bodoh kenapa aku mau melakukan ini”, begitu katanya. Reaksiku pertama hanyalah terheran. Kenapa dia bisa ungkapkan hal se-desperado itu? Apakah memang manusia sudah mencuri hatinya untuk melayani Tuhan dengan segenap hati dan dengan segenap akal budinya?
Sesaat aku terdiam, tapi aku langsung menjawab keluhannya itu,”Kita memang bodoh. Bodoh dalam artian mau melakukan semuanya untuk Tuhan. DI tengah-tengah kita bisa bersenang-senang atau beristirahat di malam begini, kita malah berjerih lelah membuat acara natal, di saat-saat kita bisa menyisihkan uang kita untuk jajan, eh kita malah memberikannya untuk Tuhan. Sepintas memang kita orang bodoh, tapi tidak bagi Tuhan. Kalau kita tetap menggantungkan pelayanan ini buat orang-orang yang membuat kita terjatuh dalam dosa, betapa kacaunya kita. Lihat....sekarang acaranya selesai dan kita hanya bisa mengagumi semua ini adalah karya Tuhan.”
Apakah kau mau jadi .......................
Saturday, 11 April 2009
Terbang cepat
Terbang cepat dibawa pergi oleh nafsu
Saat raga telah terkungkung
Saat tubuh mulai terbelenggu oleh rantai jahanam
Aku ingin lepas tapi aku tak kunjung bebas
Kuserahkan kefanaan ini pada api yang menyala
Sudah kuletakkan ini pada kaki-kaki dian
Tapi semuanya gelap tak terbenderangi
Allah adalah benar dan semua manusia pembohong
Friday, 3 April 2009
cengkraman keinginan hati itu sangat kuat
Luar biasa memang kekuatan cengkraman keinginan itu. Bukan hanya sekedar yang positif saja. Untuk contoh negatif, masih banyak juga. Gara-gara keinginan untuk memakai narkoba lagi, seseorang bisa melakukan apa saja. Mencuri, menipu atau bahkan membunuh. Walau awalnya adalah narkoba, tapi karena pengaruh keinginan, itu bisa menjadi nyata.
Keinginan itu bisa mengubah segalanya. Akupun merasakan bahwa memangkeinginan itu sangat luar biasa. Kalau sudah kepengen untuk bermalas-malasan, pasti semuanya enggan untuk dilakukan. Apakah ini teori dasar dari NLP yah?
Jika keinginannya sudah besar, segala sesuatu pasti akan dilakukan. Cengkraman yang sangat menakutkan. Karena hanya keberserahan pada Sang Penguasa, hanya itu yang menjadi alat penangkalnya.
Thursday, 12 March 2009
Berita dari rumah itu
Rumah itu pernah menjadi tempatku menceritakan berbagai macam sisi dari kehidupanku. Rumah itu tempat aku juga duduk, mendengar dan mempelajari apa yang sedang Tuhan tetapkan dalam hidupku. Luar biasa memang rumah itu. Dengan atapnya yang sudah mulai tua dan selalu bocor jika hujan datang, dia menaungi banyak sekali mahasiswa untuk saling tertawa, bernyanyi bahkan berbagi hidup satu dengan yang lain. Dengan berbagai macam kontroversinya, mulai dari banyak hantu, ada penunggu bahkan sampai akan ditutup oleh masyarakat sekitar karena resah akan aktifitas orang-orang di dalam rumah itu, dia selalu tetap berdiri diam dan hanya bisa menyaksikannya.
Sungguh sangat istimewa jika bisa menyaksikan rumah itu dari dulunya semberawut hingga kini sedikit berbenah untuk wajah barunya. Sedikit demi sedikit, dia di-rias. Awalnya memang bukan orang-orang yang di dalamnya berusaha untuk mencarikan baju baru buat dia. Tapi, akhir-akhir ini, setelah setiap orang yang merasakan berkat dari pelayanan yang di rumah itu sudah semakin banyak, mereka mau mendandani rumah itu.
Titik demi titik. Batu demi batu. Kucuran berkat yang diterima yang disalurkan lagi untuk membangun rumah itu memang sudah terasa sampai sekarang.
…Lihatlah, dia sudah sedikit gagah sekarang. Walau belum megah, tapi dia sudah mulai menunjukkan kegagahannya. Dia berkata bahwa dia sanggup untuk menampung setiap pekerjaan Tuhan lainnya yang akan dikerjakan di dalamnya. Dia mau untuk diam, menaungi dan mendengar setiap firman yang akan ditabur di dalamnya. Tak lupa dia juga masih tetap mau menanti untuk kedatangan orang-orang yang sudah pernah merasakan nikmatnya pelayanan dan indahnya pembentukan TUhan di tempatnya.
Thursday, 19 February 2009
mengingat hari ini
Labuhanku kenapa tidak bersandar langsung?
Ingin berlama di lautan ini?
Hatiku tak sanggup... .ingin segera berlabuh di dunianya
Ombak itu masih tinggi...
Sulit untuk melewatinya
Anginya masih kencang menghantam setiap apa yang dilaluinya
Karang itu...karang itu walau tak bergerak
Dia tetap menghalangi
....
Sesaatku tersungkur
Di dekat sebuah tiang usang yang belum membusuk memang
Melepaskan pikiran dari setiap cinta yang membelenggu jiwa
Apakah eksistensi dan realitas cinta itu mampu menuntunku?
Melihat mercu suar yang akan menahkodai aku tuk mendaratkan asaku ini
...
Lihat...sinar itu muncul kembali
Memang tak menolongku tuk sampai ke daratan
Tapi mengingatkanku akan sebuah perjuangan yang tak pernah berakhir
Mau masih tetap berlayar?
Kembangkan sayapmu hai pelaut...
Sebelum kau injakkan daratan, jangan sampai asamu terputus
Tak ada kata lelah buat kita
Mungkin kehabisan tenaga...atau bahkan banyak energi yang terkuras untuk itu
Aku masih bisa berharap dan pengharapanku tidak kosong
Esok mungkin akan diberi ombak yang lebih besar...Aku mau menghadangnya
Jika karang-karang itu lebih tajam...Aku ingin melewatinya
Nahkoda utamaku akan membawaku sampai ke tujuanku
Pelabuhan semua mimpiku...
Aku tak ingin hidup seperti esok aku akan terhempas dan mengakhiri pelayaranku
Tapi aku ingin hidup
sebagaimana Ia sedang menyuruhku untuk mengembangkan layar-layar kapal kami
Wednesday, 11 February 2009
Kau takkan pernah tahu kapan
Hari ini aku diberitahu kalau ada salah satu orang teman sepelayananku dulu di kampus tidak dapat membayar uang kuliahnya karena kesulitan ekonomi yang dia alami. Aku diminta untuk membantu dia. Dalam pergumulan membantu temanku itu, aku teringat dengan komitmenku dulu sewaktu sebelum medapat pekerjaan. Aku juga dulu berkomitmen untuk membantu seorang teman yang baru kehilangan ayahnya untuk tetap melanjutkan kuliahnya. Tapi, komitmenku itu tidak terealisasi.
Hari ini aku diingatkan untuk komitmen itu. Walau akhrinya tidak dapat membantu uang kuliahnya, aku memutuskan akan membantu uang bulannya walau hanya sedikit yang bisa kubantu.
Dari pengalaman itu aku ingat bahwa Tuhan akan membalaskan apa yang kau lakukan sesuai dengan caraNya. Kau tidak akan tahu bagaimana Tuhan akan menggantinya. Lakukan dan berikan saja. Tanpa mengharapkan imbalan Tuhan. Karena Dia tetap akan mengingatnya.
Friday, 30 January 2009
bukan masalah waktu
bukan berpikir positif, tapi mencoba lebih realistis
dalam himpitan itu, hanya orang yang mau kalah yang meninggalkan senjatanya
entah untuk pergi, atau mungkin untuk melambangkan kalau memang dia tidak sanggup untuk melewatinya
jangan pernah kau letakkan senjatamu di tanah kekalahanmu
ingat, itu semua medan perangmu
haruskah kau meletakkannya
atau bukankah lebih baik mati bersama dengan senjatamu di sampingmu?
kau tidak meletakkannya disana
tapi kau tetap berjuang, ntah untuk sampai akhir
atau hanya sampai hembusan nafas terakhir
........................................................................................................
setelah melewati sedikit masa buruk dalam 1 bulan terakhir
Tuesday, 20 January 2009
panjang atau pendek yh?
Thursday, 8 January 2009
Barang bekas itu tidak selalu buruk


Salah satunya adalah pengalaman bersama alumni SMU Negeri 1 Sidikalang angkatan 2001. Semangat untuk berkumpul, bisa berkomunikasi kembali, saling berbagi cerita berhasil mengumpulkan kami kembali. ”Sudah 8 tahun kita tidak bertemu dan berkumpul”, ungkap seorang teman dengan semangat sekali.
Walau jumlah orang berkumpul saat itu tidak mencapai 5 persen dari total kami, tapi kami bersepakat untuk mencari dan berupaya mengumpulkan teman-teman kami yang lain.
Bersepakat untuk mencari. Itu hal yang indah yang aku dapatkan dalam pertemuan itu.

Tapi, tidak masalah. Selama masih bisa memelihara semangat itu, lanjutkan terus...
Untuk menikmati awal tahun, kami touring ke Silalahi. Salah satu daerah wisata di Kabupaten Dairi yang merupakan daerah pantai Danau Toba.

Dikelilingi oleh gunung dan batuan yang eksotik, Silalahi itu seakan memancarkan romantisme Silalahi dan kenangan-kenangan pengalaman kami dulu angkatan 2001 SMUN1 Sidikalang disini.

Yang anak bisa lakukan …..

Sudah setahun lebih bapakku meninggal. Rasa kehilangan itu memang sudah tak terasa, tapi sewaktu pulang liburan natal dan tahun baru ke Sidikalang, rasa kehilangan itu muncul kembali. Kalau dalam perumpamaan mama, kehilangan itu digambarkan layaknya ayam yang sedang terseok-seok. Tidak ada panduan dan tak tahu kemana.
Sangat sedih mendengar pengakuan itu. Jujur tapi menyakitkan. Seakan menamparku sebagai anak, ”kenapa seorang ibu sampai bisa mengungkapkan itu?”
Apakah kehadiran anaknya tidak mampu untuk tetap membuat dia untuk bertahan dan mempunyai alasan untuk tetap melangkah?

Awal pemikiran yang sukit memang. Tapi, aku bersyukur bisa mengetahui itu. Komunikasi yang jujur antara anak dan ibu memang sudah terlalu jarang di jaman-jaman sekarang ini. Padahal itu hal yang teramat amat penting. Dimana anak juga harus tahu apa yang ibu sedang rasakan. Tidak semata-mata, ibu yang harus tahu kondisi anaknya.
Bagiku komunikasi itu dimana keduanya saling mengerti dan memahami. Bagaikan pendidikan, pengetahuan itu tidak semata-mata berhenti saat guru sudah menyampaikan pengetahuannya. Tapi masih terus berlanjut hingga si murid mengerti da memahami pengetahuan itu sendiri.
Memang tulisan ini tidak dalam konteks Hari Ibu, tapi sebagai seruan buat anak untuk tetap mau peduli dan mau berupaya untuk mengerti dan memahami apa yang Ibu sedang rasakan.

Tuesday, 6 January 2009
it's a nu year and i'm still here
