Thursday 12 March 2009

Berita dari rumah itu

Rumah itu pernah menjadi tempatku menceritakan berbagai macam sisi dari kehidupanku. Rumah itu tempat aku juga duduk, mendengar dan mempelajari apa yang sedang Tuhan tetapkan dalam hidupku. Luar biasa memang rumah itu. Dengan atapnya yang sudah mulai tua dan selalu bocor jika hujan datang, dia menaungi banyak sekali mahasiswa untuk saling tertawa, bernyanyi bahkan berbagi hidup satu dengan yang lain. Dengan berbagai macam kontroversinya, mulai dari banyak hantu, ada penunggu bahkan sampai akan ditutup oleh masyarakat sekitar karena resah akan aktifitas orang-orang di dalam rumah itu, dia selalu tetap berdiri diam dan hanya bisa menyaksikannya.

Sungguh sangat istimewa jika bisa menyaksikan rumah itu dari dulunya semberawut hingga kini sedikit berbenah untuk wajah barunya. Sedikit demi sedikit, dia di-rias. Awalnya memang bukan orang-orang yang di dalamnya berusaha untuk mencarikan baju baru buat dia. Tapi, akhir-akhir ini, setelah setiap orang yang merasakan berkat dari pelayanan yang di rumah itu sudah semakin banyak, mereka mau mendandani rumah itu.

Titik demi titik. Batu demi batu. Kucuran berkat yang diterima yang disalurkan lagi untuk membangun rumah itu memang sudah terasa sampai sekarang.

…Lihatlah, dia sudah sedikit gagah sekarang. Walau belum megah, tapi dia sudah mulai menunjukkan kegagahannya. Dia berkata bahwa dia sanggup untuk menampung setiap pekerjaan Tuhan lainnya yang akan dikerjakan di dalamnya. Dia mau untuk diam, menaungi dan mendengar setiap firman yang akan ditabur di dalamnya. Tak lupa dia juga masih tetap mau menanti untuk kedatangan orang-orang yang sudah pernah merasakan nikmatnya pelayanan dan indahnya pembentukan TUhan di tempatnya.

count your blessing