Wednesday 3 December 2008

Negeri sejuta mesjid















Tempat ini penuh dengan kejutan. Banyak peristiwa yang jarang-jarang terjadi, tapi di daerah ini semuanya terjadi. Mulai dari Daerah Operasi Militer (DOM) untuk menghadapi GAM yang merengut banyak nyawa, penerapan hukum Syariah sampai dengan tsunami yang menggemparkan Indonesia sampai dunia internasional.
Dari banyak kejadian itu, aku tidak berani untuk menyimpulkan apa yang sedang terjadi di daerah ini, tapi aku hanya bisa berpendapat bahwa Tuhan memang memperhatikan semua orang. ”Dia tidak menerbitkan matahari dan hujan untuk orang-orang tertentu saja. Dia membuat smuanya untuk semua orang.”
Selama berjalan-jalan di tempat ini, aku melihat banyak sekali mesjid. Mulai yang megah sekali sampai mesjid yang masih tanggung pembangunannya. Setiap melintasi satu kampung, pasti ada yang meminta-minta sumbangan untuk mesjid di jalanan.
Caranya dengan membuat pembatas jalan, 2 orang petugas berdiri di tengah dengan alat penangkap (seperti alat penangkap ikan) dan beberapa orang membuat tanda untuk memperlambat kendaraan serta yang terakhir adalah orang yang bercuap-cuap untuk memberi keterangna dan meminta sumbangan.
Jumlah tim-tim ini cukup banyak. Tak heran jika memang pembangunan mesjid disana cukup banyak. Apakah memang harus segitunya yah. Yang kumengerti adalah mereka berusaha untuk mendapatkan dana dengan cara begitu. Aku tak mau mengomentarinya, tapi budaya itu sungguh-sungguh sangat banyak.
Itu bahkan bisa memperlambat perjalananmu Jika Medan ke Banda Aceh seharusnya ditempuh dalam 8 jam, ditambah tim-tim itu bisa mencapai 10-12 jam.
Tapi bukan masalah...........
Selama disana bisa mencoba memahami makna tulisan tangan Tuhan melalui tsunami itu. Melihat museum tsunami, kapal itu dan melihat sisa reruntuhan.
Mencoba memahami kesedihan, berusaha untuk menyelami perasaan saudara-saudaraku saat menghadapi musibah itu. Hingga pada satu titik aku hanya bisa mengangguk san berkata,”Dia ingin berbicara denganmu dan kini Dia sedang berbicara.”

No comments:

Post a Comment

count your blessing