Friday 22 August 2008

Tumbuh Bersama

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih?
Ingin rasanya aku tetap di Jatinangor ini. Menikmati setiap pertumbuhan dan mengeluarkan apa yang kumiliki untuk tetap melayni Tuhan di tempat ini. Tapi apa daya, kehidupan terus berlanjut. Kehidupan harus tetap diputar dalam roda-rodaNya. Pemahaman akan kehidupan yang lebih luas lagi membawaku untuk mencari pekerjaan. Dan tibalah aku di Jakarta dengan tempat bernaung yang baru dalam sebuah perusahaan minuman.
Rasa untuk tetap bersekutu itu ada, tapi aku belum mengerti daerah ini. Ada rasa ketakutan tersendiri saat aku tidak bisa melanjutkan visi-misi pemuridan itu. Serasa aku berdosa buat saudara-saudara yang pernah aku layani. Saat aku berkata harus tetap memiliki komunitas yang sehat untuk saling berbagi dan tumbuh bersama. Aku harus melanjutkan hidup danmenghidupi visi-misi itu.
Hingga tiba suatu saat aku diberikan sebuah kelompok yang penuh dengan perempuan. Hanya seorang abang pembina dan aku yang menjadi Raja dan Pangerannya disitu. Tapi itu tak mengapa, selama tetap TUMBUH BERSAMA.
Aku mengucap syukur diberikan sebuah komunitas yang memang aku rindukan. Walau aku termasuk seorang yang sangat tertutup dalam bercerita dan terkadang memilih untuk diam mendengarkan, tapi aku merasa menghidupi pertumbuhan itu bersama. Aku melihat pergumulan setiap saudara-saudaraku itu untuk mau tetap berjalan dalam Tuhan. Terkadang memang kami harus menyadari bahwa kami itu lemah dan sering jatuh dalam pergumulan kesenangan sebagai murid yang sedikit membandel dari jalan Tuhan, tapi kami selalu meminta petunjuk dan membagikannya bersama. Ada pergumulan pekerjaan, tetap tinggal di suatu tempat pekerjaan atau mencari pekerjaan baru. Atau pergumulan dalam masa-masa hendak menikah. Atau bahkan pergumulan pelayanan di gereja dan keluarga. Semua berarti bagiku. Semuanya terlihat nyata bagiku.
Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu

No comments:

Post a Comment

count your blessing