Friday 22 August 2008

jerih payahmu bukanlah upayamu

Dalam kitab Pengkotbah6 diceritakan tentang umur yang hampir dilupakan karena Tuhan membuat dia menikmati kehidupannya. Seperti apakah kenikmatan hidup yang sampai membuat seseorang itu lupa akan usianya? Dalam konteks buku Pengkotbah itu, kenikmatan itu berasal dari kekayaan. Kekayaan dan setiap hal yang didapatkan oleh jerih payah sendiri.
Wajar jika menikmati hal-hal yang memang kita usahakan. Tapi, dilematis jika Penulis kitab ini maah mengingatkan pada konteks kesiasiaan kekayaan.
Aku seorang yang sangat mengagunng-agungkan apa yang dinamakan dengan kemandirian. Saat ini jauh dari orang tua, hidup dalam dan di atas tangan sendiri adalah salah satu upayaku untuk mencapai kemandirian. Aku mau berdiri di atas kakiku sendiri. Dan itu sudah aku lakukan.
Selain kemandirian itu, perjuangan adalah hal yang kuagungkan juga. Tanpa ada perjuangan, semuanya adalah sia-sia. Tidak satu hal yang datang tanpa ada usaha untuk meraihnya.
Aku senang bisa menikmati itu semua. Tapi, dengungan dan seruan Penulis Pengkotbah kembali bergema. ITU SEMUA SIA-SIA.
Hanya anugrah....Semuanya itu hanya anugrah.
Jerih payahmu bukanlah sebenarnya usahamu.

No comments:

Post a Comment

count your blessing