Monday 11 October 2010

Mengapa ada warna?




Mengapa sejumlah pohon berubah menjadi semacam kolase pancaran warna merah anggur, merah, oranye, dan kuning pada musim gugur? Pepohonan tampak hijau di musim panas karena klorofil, suatu pigmen hijau yang terkandung dalam dedaunan, bekerja menyerap sinar merah dan biru dari matahari. Sinar yang terpancar dari daun itulah yang terlihat hijau pada mata kita.

Klorofil adalah zat yang tidak stabil, dan sinar matahari yang terang menyebabkannya membusuk dengan cepat. Oleh karena itu, tanaman harus terus-menerus bersintesis dan beregenerasi. Namun, hari-hari yang lebih pendek dan malam-malam musim gugur yang sejuk telah mempengaruhi proses tersebut. Ketika klorofil terurai, warna hijau dari dedaunan pun mulai memudar. Sejumlah pohon berubah warna dari hijau ke kuning cerah karena jumlah klorofilnya berkurang. Pada pepohonan yang lain, kadar gula di dalam dedaunan menghasilkan pigmen merah, yang menyebabkan dedaunan berubah warnanya menjadi merah anggur, ungu, dan merah cerah ketika klorofilnya memudar.

Namun, mengapa ada warna? Rasanya tidak ada kegunaan yang praktis dari warna—sesuatu yang juga tidak dapat dimengerti oleh para ilmuwan. Dan mengapa ada fotoreseptor (sel-sel khusus yang menerima atau peka terhadap cahaya) di dalam mata kita yang memampukan kita untuk melihat warna?

Saya percaya bahwa kebaikan Allah merupakan maksud penciptaan-Nya. Dia “itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya” (Mzm. 145:9). Allah mewarnai dunia demi kesenangan kita. Tahukah Anda bahwa Allah kita itu baik? —HDR

Allah, Perancang dari segala ciptaan
Berfirman, maka keindahan pun tercipta,
Lalu Dia b’rikan keselamatan agung-Nya pada kita
Melalui pengorbanan Putra tunggal-Nya. —Hess
Kemuliaan Allah bersinar melalui ciptaan-Nya.

1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,

1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

1:4 Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.

1:5 Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;

1:6 sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

No comments:

Post a Comment

count your blessing