Thursday 11 March 2010

memanjakan angan


Sejenak aku terdiam dan menghela nafas sejenak di kota ini. Kota yang dari aku kecil terkenal dengan daerah tujuan para pemuda-pemudi daerahku untuk merantau selain kota Jakarta. Daerah ini terkenal dengan industri dan segala jenis pekerjaan yang bisa memberikan angan kepada seorang manusia untuk bisa tetap hidup bertahan agak sedikit lama jika tinggal di kota ini.
Tak ada yang tahu dan tak ada yang menjamin. Ingin rasanya aku menulusuri kenapa dulu sewaktu aku kecil (dan mungkin sampai sekarang), masih banyak yang meletakkan angannya untuk sampai di kota ini. Yah...sampai sekarangpun masih. *dengan rasa penuh percaya diri karena aku melihat ada beberapa teman yang memang sengaja pergi kesini untuk mencari pekerjaan.
Sambil mulai melayangkan pandangku ke semua penjuru mata angin (ingin rasanya tidak melewatkan kesempatan ini), aku mulai mencari alasan mulia yang sudah usang itu. Kotanya penuh bukit, mungkin hampir mirip dengan bukit uang yang ditawarkan daerah ini. Kenapa bukit uang?Karena menurut analisis kondisi yang tidak terlalu tajam setajam pisau silet, banyak bisnis hiburan disini. Apa relevansi hiburan dengan bukit uang? Kalau banyak bisnis hiburan, berarti para pekerja dan industri banyak disini. Untuk mengendurkan kepenatan mereka, muncullah alat bisnis hiburan. (logis khan :) )
Yang kedua menurutku, penyimpangan banyak terjadi disini. Contohnya adalah deviasi yang tinggi mengenai kesejahteraan. Banyak kalangan bawah dan banyak kalangan atas. Yang menengah pada kemana? Apakah ikut tergerus ke bawah karena kuatnya tekanan atau malah terangkat ke atas bersamaan dengan elevator materi yang sangat banyak disini.
Angan itu dihembuskan pelan, lembut dan sangat eksotik, seeksotik kota ini yang menawarkan semua jenis hiburan.
Ternyata dari sekian banyak penyimpangan semuanya mengarah kepada penyimpangan fokus. Ternyata mungkin saja benar setiap angan itu, tapi apakah semuanya masih bisa kau kejar dengan cara yang benar dan menghasilkan sebuah titik api yang benar?
Jangan engkau terlalu memanjakan anganmu. Karena jika dia sudah berulah, titik apimu akan tidak akan menyala. Bahkan mati walau hanya tertiup angin musim barat itu….

12 Maret 2010,
Bandara Hang Nadim

No comments:

Post a Comment

count your blessing