Monday 19 December 2011

Memodelkan masalah dan memetakan solusi


Melihat dari berbagai sisi itu susah. Untuk itu dituntut kerendahan hati dan kerelaan diri untuk terus menggali sebuah permasalahan lebih dalam dan mengeksplorasi kemampuan untuk memodelkan permasalahan dan memetakannya kepada sebuah solusi yang lebih berdaya guna.

Melihat dari berbagai sisi menghindarkan kita dari sikap menghakimi sesuatu secara subjektf. Karena menghakimi itu akan membawa kita pada kesimpulan yang salah dan tindak lanjut yang keliru. Hal ini berdampak panjang dalam pemograman otak kita. Jika kita tetap egois dalam mempertahankan cara pandang satu sisi ini, secara lambat laun sistem penyelesaian masalah yang sedang kita kerjakan akan terprogram rutin di kepala kita dan akan membawa kita pada pola penemuan solusi yang salah.

Untuk itu kita harus melihat jangan dari satu sisi.

Akhir-akhir ini muncul sebuah kata yang sedang populer di dunia pemasaran. Terutama komunikasi pemasaran. Banyak yang menjual sistem yang dinamakan IMC (Integrated Marketing Communication). Atau di dunia praktis lain, kita sering menemukan apa yang dinamakan dengan "integrated".
Penambahan kata ini mengarahkan kita pada pola pikir yang terintegrasi. Terintegrasi dalam artian semua sisi dilihat dan disatukan secara simultan.

Dulu sewaktu di kampus, saya belajar tentang Kalkulus dan salah satu topiknya adalah integral. Menurut terjemahan saya, integral ini adalah salah satu cara untuk menghitung luas sebuah bidang yang tidak beraturan bentuknya (tapi dapat dimodelkan), dengan mempartisi bagian-bagian dari bidang itu menjadi bagian yang kecil namun bisa dimodelkan.

Dari sini aku pahami bahwa integrasi itu adalah memecah permasalahan itu menjadi bagian yang bisa dimengerti kemudian disatukan kembali membentuk kesimpulan dan melahirkan sebuah solusi yang terbaik.

Disinilah diharapakan sebuah pemikiran yang terintegrasi. Mampu memodelkan masalah dan memetakan solusi dengan melihat dari berbagai sisi.


Jakarta, 20 Desember 2011

No comments:

Post a Comment

count your blessing