Wednesday 22 April 2009

Aku ini bodoh ….

Kata-kata ini aku dengar tadi malam dalam perjalanan pulang ke kosan dari gereja. Kami baru selesai merayakan natal remaja dan pemuda. Aku terlibat dalam pelayanan di dalamnya. Jadi anggota seksi Multitasking (sebutan khususku buat penggabungan seksi pubdok, dekorasi, humas dan peralatan. Awalnya hanya usulanku saja, tapi 2 tahun ini jadi tetap menjadi seksi...hheeheh....) dan mejadi dirigen Kantata Koor.
Semuanya berjalan dengan baik. Semuanya disini dalam konteks apa-apa yang aku kerjakan. Multitasking dan Koornya berjalan dengan baik. Tapi tidak dengan dinamika timnya.
Kepanitiaan kami dibentuk kurang lebih 2 bulan. Tapi sampai kemarinpun masih ada yang saling menjatuhkan satu dengan yang lain. Relasi kerjanya buruk sekali. Ada yang memaksa untuk melakukan ini itu, ada yang tiba-tiba memutuskan tidak ingin membantu lagi, ada juga yang hanya menyimpan setiap kekesalannya dalam hatinya sendiri. Dan sampai semalampun masih belum berubah. Sungguh sangat kusayangkan.
”Aku ini bodoh”. Begitu temanku berucap bereaksi untuk perselisihan internal panitia ini. ”Aku bodoh kenapa aku mau melakukan ini”, begitu katanya. Reaksiku pertama hanyalah terheran. Kenapa dia bisa ungkapkan hal se-desperado itu? Apakah memang manusia sudah mencuri hatinya untuk melayani Tuhan dengan segenap hati dan dengan segenap akal budinya?
Sesaat aku terdiam, tapi aku langsung menjawab keluhannya itu,”Kita memang bodoh. Bodoh dalam artian mau melakukan semuanya untuk Tuhan. DI tengah-tengah kita bisa bersenang-senang atau beristirahat di malam begini, kita malah berjerih lelah membuat acara natal, di saat-saat kita bisa menyisihkan uang kita untuk jajan, eh kita malah memberikannya untuk Tuhan. Sepintas memang kita orang bodoh, tapi tidak bagi Tuhan. Kalau kita tetap menggantungkan pelayanan ini buat orang-orang yang membuat kita terjatuh dalam dosa, betapa kacaunya kita. Lihat....sekarang acaranya selesai dan kita hanya bisa mengagumi semua ini adalah karya Tuhan.”
Apakah kau mau jadi .......................

Saturday 11 April 2009

Terbang cepat

Kembali semangat itu dihembuskan
Terbang cepat dibawa pergi oleh nafsu
Saat raga telah terkungkung
Saat tubuh mulai terbelenggu oleh rantai jahanam
Aku ingin lepas tapi aku tak kunjung bebas
Kuserahkan kefanaan ini pada api yang menyala
Sudah kuletakkan ini pada kaki-kaki dian
Tapi semuanya gelap tak terbenderangi
Allah adalah benar dan semua manusia pembohong

Friday 3 April 2009

cengkraman keinginan hati itu sangat kuat

yah, keinginan itu sangat kuat kuasanya. bayangkan saja, orang semula hanya orang yang biasa-biasa saja, tapi dengan keinginan yang kuat dia bisa "from nobody to somebody". sudah banyak kisah yang aku baca tentang orang-orang yang seperti ini.
Luar biasa memang kekuatan cengkraman keinginan itu. Bukan hanya sekedar yang positif saja. Untuk contoh negatif, masih banyak juga. Gara-gara keinginan untuk memakai narkoba lagi, seseorang bisa melakukan apa saja. Mencuri, menipu atau bahkan membunuh. Walau awalnya adalah narkoba, tapi karena pengaruh keinginan, itu bisa menjadi nyata.
Keinginan itu bisa mengubah segalanya. Akupun merasakan bahwa memangkeinginan itu sangat luar biasa. Kalau sudah kepengen untuk bermalas-malasan, pasti semuanya enggan untuk dilakukan. Apakah ini teori dasar dari NLP yah?
Jika keinginannya sudah besar, segala sesuatu pasti akan dilakukan. Cengkraman yang sangat menakutkan. Karena hanya keberserahan pada Sang Penguasa, hanya itu yang menjadi alat penangkalnya.

count your blessing